Senin, 06 Januari 2014

LANSIA


Indonesia seperti negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik akan mengalami penuaan penduduk dengan amat sangat cepat. Bahkan diperkirakan Indonesia akan mencapai 100 juta lanjut usia (lansia) dalam tahun 2050. Umumnya di hampir semua negara menggangap usia 65 tahun sebagai definisi tua atau orang lanjut usia. Meskipun begitu, tidak ada definisi yang mengatakan pada umur berapa seseorang tersebut dapat dikatakan tua atau lanjut usia. Proses penuaan adalah proses biologi yang terjadi secara dinamis, dan diluar dari kendali manusia. Namun, hal ini juga harus memenuhi persyaratan dimana setiap masyarakat pasti akan menjadi tua (WHO, 2013).
Pada usia 60 tahun keatas, terjadi proses penuaan yang bersifat universal berupa kemunduran dari fungsi biosel, jaringan, organ, bersifat progresif, perubahan secara bertahap, akumulatif, dan intrinsik. Proses penuaan mengakibatkan terjadinya perubahan berbagai organ di dalam tubuh seperti pada sistem gastrointestinal, endokrin, urinaria, immunologis, serebrovaskular, sistem saraf pusat dan sebagainya. Dengan bertambahnya usia, maka tidak dapat dihindari terjadinya perubahan kondisi fisik baik berupa berkurangnya kekuatan fisik yang menyebabkan individu menjadi cepat lelah maupun menurunnya kecepatan reaksi yang mengakibatkan geraknya menjadi lamban (DepKes RI, 2006). Penyakit pada lanjut usia (lansia) sering berbeda dengan dewasa muda, karena penyakit pada lansia merupakan gabungan dari kelainan-kelainan yang timbul akibat penyakit dan proses menua, yaitu proses menghilangnya secara perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri serta mempertahankan struktur dan fungsi normalnya, sehingga tidak dapat bertahan terhadap penyakit (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita.
Penurunan daya tahan tubuh pada lansia akan mengakibatkan lansia rentan terkena infeksi penyakit tidak menular dan infeksi penyakit menular. Infeksi penyakit tidak menular pada lansia terdiri dari antaranya hipertensi, stroke, diabetes mellitus dan radang sendi atau rematik. Sedangkan, infeksi penyakit menular pada lansia antara lain tuberkulosis, diare, pneumonia dan hepatitis (Abikusno, 2013). Salah satu masalah kesehatan yang biasanya timbul pada lansia yaitu terkait dengan masalah penggunaan obat yang rasional. Pada penderita lansia, kriteria tepat dosis dan aturan pakai sering kali sulit ditegaskan. Keadaan ini terkait dengan aneka gangguan dan keluhan akibat proses menua, yang sering kali sulit dibedakan dengan gejala-gejala yang diakibatkan oleh penyakit yang diderita. Karenanya, dapat dimengerti bila para lansia cenderung mengkonsumsi sejumlah obat (polifarmasi), dengan dampak negatif berupa meningkatnya efek samping atau ketoksikan obat. Pendekatan yang rasional terhadap pengobatan pada lansia, nampaknya memerlukan pemahaman terhadap aneka perubahan kinerja farmakokinetika maupun farmakodinamika selama proses menua. Kedua kinerja bersangkutan saling terkait serta mempengaruhi keberadaan obat di tempat kerja tertentu dan keefektifan antaraksinya dengan tempat kerja terkait. Yang lebih lanjut, ini akan menentukan kinerja farmakologi dan toksikologi obat bersangkutan. Pengambilan keputusan terapi pada lansia seharusnya tidak hanya didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan pergeseran nasib obat karena proses menua saja, tetapi juga pergeseran nasib obat karena komplikasi penyakit, kebiasaan polifarmasi (antaraksi obat), faktor lingkungan (merokok), dan status gizi, yang pada hakikatnya sulit dipisahkan secara jelas dengan faktor proses menua (Donatus, 1999).
Tujuan hidup manusia adalah menjadi tua tetap sehat (healthy ageing). Healthy aging artinya menjadi tua dalam keadaan sehat. Menua sehat (healthy ageing) harus diikuti dengan menua-aktif (active ageing) yaitu suatu proses yang mengoptimalkan kesempatan untuk sehat, partisipatif dan kesejahteraan dalam tujuan meningkatkan kualitas hidup saat seseorang menua. Untuk mempertahankan kesehatan perlu adanya upaya-upaya baik besifat perawatan, pengobatan, pola hidup sehat dan juga upaya lain seperti berolahraga (Pranarka, 2006).

Daftar Pustaka
Abikusno, N. 2013. Buletin Jendela Data Dan Informasi Kesehatan: Kelanjutusiaan Sehat Menuju Masyarakat Sehat Untuk Segala Usia. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2006. Pedoman Pelayanan Farmasi (Tata Laksana Terapi Obat) Untuk Pasien Geriatri. Jakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Donatus, I.A. 1999. Nasib Obat Pada Diri Lanjut Usia (Lansia). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Pranarka, K. 2006. Penerapan Geriatrik Kedokteran Menuju Usia Lanjut Yang Sehat. J. Universa Medicina 25(4), 190-191. Divisi Geriatrik, Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.
World Health Organization. 2013. Definition of an Older Or Ederly Person. (cited 2013 Des 22). Available from : http://www.who.int/healthinfo/survey/ageingdefnolder/en/

0 komentar:

Posting Komentar