Senin, 06 Januari 2014

VITAMIN A


Setelah membaca artikel mengenai vitamin, ternyata terdapat berbagai jenis vitamin ya.. Setiap vitamin memiliki fungsi tertentu lho. Sumber makanan yang mengandung vitamin juga bermacam-macam. Mari kia bahas dari vitamin A dulu.
Vitamin A memiliki berbagai peran. Mungkin yang sering kita tahu adalah  manfaatnya dalam menjaga kesehatan mata atau berperan dalam penglihatan. Ternyata selain itu, vitamin A mempunyai manfaat lain. Vitamin A juga berperan dalam proses reproduksi dan menjaga daya tahan tubuh. Vitamin A dapat diperoleh dari sumber makanan seperti organ hati, ikan, dan telur yang merupakan sumber makanan terbaik untuk vitamin A. Sumber provitamin A (karotenoid) dari sayur-sayuran  termasuk buah dan sayur berwarna hijau tua dan buah dan sayur yang sangat berwarna. Sayur yang dimasak setengah matang dapat meningkatkan pelepasan provitamin A untuk diserap di saluran cerna (Fauci et al., 2008).
Lalu bagaimana kebutuhan vitamin A di usia lanjut? Dan apa yang terjadi jika kita kekurangan vitamin A? Kebutuhan vitamin A untuk usia lanjut (di atas 64 tahun untuk pria dan di atas 54 tahun untuk wanita) adalah 750 µg per hari (Wahlqvist dan Lukito, 1992). Defisiensi vitamin A pada dewasa terjadi bila asupan vitamin A <300 µg/hari (Fauci et al., 2008). Defisiensi vitamin A dapat menyebabkan peningkatan kerentanan terhadap infeksi (BNF, 2007). Selain itu dapat juga menyebabkan xerophthalmia. Kondisi ini berpotensi menimbulkan kebutaan. Defisiensi vitamin A juga dapat menyebabkan peningkatan risiko kematian akibat diare, disentri, campak, malaria, dan penyakit gangguan pernapasan. Defisiensi vitamin A dapat membahayakan sistem imun (sistem kekebalan tubuh) yang melindungi tubuh terhadap infeksi. Penyebab defisiensi vitamin A di antaranya: Gangguan penyerapan lemak, infeksi, campak/cacar air, pecandu alkohol, dan kekurangan protein (Fauci et al., 2008)
Penyerapan provitamin A juga dibantu oleh beberapa lemak dalam makanan (Fauci et al., 2008). Beberapa obat yang mempengaruhi penyerapan vitamin A di antaranya minyak mineral, neomisin, dan kolestiramin (Fauci et al., 2008). Fakta terbaru mengungkapkan bahwa vitamin A merupakan satu-satunya nutrien yang kebutuhannya menurun seiring peningkatan usia. Studi menyebutkan bahwa penuaan berasosiasi dengan peningkatan penyerapan vitamin A dalam saluran pencernaan, diikuti oleh penurunan pengambilan vitamin A oleh hati. Hal ini menyebabkan orang tua lebih mudah mengalami keracunan jika mengkonsumsi vitamin A dalam jumlah banyak. Efek samping jika mengkonsumsi vitamin A di atas 50000 IU termasuk sakit kepala, lesu, penurunan jumlah sel darah putih, terganggunya fungsi hati, nyeri tulang (Lipschitz, 2003). Untuk itu konsultasikan kebutuhan vitamin A anda pada dokter atau apoteker.

Daftar Pustaka 
BNF. 2007. British National Formulary 54. UK: BMJ Publishing Group Ltd and RPS Publishing. 
Fauci, A.S., Kasper, D.L., Longo, D.L., Braunwald, E., Hauser, S.L., Jameson, J.L., dan Loscalzo, J. 2008. Harrison's Principles Of Internal Medicine Seventeenth Edition. USA:  The McGraw-Hill Companies. 
Lipschitz, D.A. 2003. Nutrition. In: Cassel, C.K.,  Leipzig, R.M., Cohen, H.J., Larson, E.B., Meier, D.E. Geriatric Medicine An Evidence-Based Approach. Newyork: Springer –Verlag Ne York Inc. P. 1011-1013.
Wahlqvist,  M.L. dan Lukito, W. 1992. Nutrition in Elderly. Australia: Excerpta Medica.

0 komentar:

Posting Komentar