Senin, 06 Januari 2014

VITAMIN K



Vitamin K kita kenal sebagai vitamin yanng berperan dalam pembekuan darah. Ya, hal tersebut memang benar. Vitamin K penting untuk produksi beberapa faktor yang berperan dalam pembekuaan darah (BNF, 2007; Fauci et al., 2013). Terdapat fakta bahwa pemberian vitamin K bermanfaat pada orang tua yang memiliki waktu pembekuan darah yang lebih lama (Lipschitz, 2003). Untuk mendapatkan vitamin K, kita bisa memperolehnya dari sumber makanan seperti sayur-sayuran berdaun hijau seperti kubis dan bayam, dan jumlah yang ckup besar juga terdapat pada margarin dan hati. Vitamin K juga terdapat pada minyak sayur, terutama banyak terdapat pada minyak zaitum dan canola (Fauci et al., 2008).
Defisiensi vitamin K terjadi bila asupan vitamin K kurang dari 10 ยตg per harinya. Defisiensi vitamin ini dapat menyebabkan peningkatan waktu pembekuan darah, dan terjadinya perdaraham. Kekurangan vitamin K biasanya terjadi pada orang dengan gangguan penyerapan lemak, penyakit hati, dan penggunaan antibiotik (Fauci et al., 2008). Defisiensi tersebutdapat terjadi karena pemberian obat-obat dapat mempengaruhi penyerapan vitamin K atau yang mempengaruhi flora bakteri yang menghasilkan vitamin K di dalam usus besar (Lipschitz, 2003).

Daftar Pustaka 
BNF. 2007. British National Formulary 54. UK: BMJ Publishing Group Ltd and RPS Publishing. 
Fauci, A.S., Kasper, D.L., Longo, D.L., Braunwald, E., Hauser, S.L., Jameson, J.L., dan Loscalzo, J. 2008. Harrison's Principles Of Internal Medicine Seventeenth Edition. USA:  The McGraw-Hill Companies.  
Lipschitz, D.A. 2003. Nutrition. In: Cassel, C.K.,  Leipzig, R.M., Cohen, H.J., Larson, E.B., Meier, D.E. Geriatric Medicine An Evidence-Based Approach. Newyork: Springer –Verlag Ne York Inc. P. 1011-1013.

0 komentar:

Posting Komentar